Gue kemarin abis pijet plus nih dapat cewe orang bandung, behh, bahenol, gede semua, gue ajakin lagi keluar ngamar doi mau, minggu depan gue mau pergi lagi nanti.
Gue kemarin dapat rokok linting ganja nih dari senior, dapet 3 batang rokok lumayan buat ntar di kantor.
Eh kita pergi acara di rumah nasabah yuk, pengen mabok gue nih, udah lama juga ga minum.
Begitulah potret seorang mantan rekan kerja yang sampai saat ini masih bekerja karena belum ketahuan kenakalannya oleh sebuah perusahaan daerah ternama. Hobinya menjadi sang diktator dalam sebuah kelompok kecil yang di sebut "seksi". Menjadi penguasa sejak delapan tahun pada seksi dan bidang pekerjaan yang sama membuatnya dijuluki sang jumawa. Kenapa tidak, dikala yang lain semua mengalami rotasi karena masa kerja yang cukup lama, doi tetap bertahan dengan hanya di rotasi di dalam sebuah seksi tersebut, namun akhirnya kembali lagi ke pekerjaan lamanya.
Beberapa pemimpin selalu mengandalkannya dan takut kehilangan sosoknya karena tak tergantikan dan memegang beberapa rahasia yang hanya boleh diketahui oleh seksi tersebut dan pemimpin cabangnya. Sang jumawa tentu semakin besar kepala bahwa dia mendapatkan nilai tertinggi dalam penilaian KPI (Key Performance Indicator) yakni metode penilaian untuk mendapatkan bonus tahunan dalam sebuah perbankan.
Berbekal modal cap anak mantan seorang pejabat perusahaan tersebut, sang jumawa sudah dikenal semua orang karena sang Ayah yang lebih dulu nyentrik dengan gaya dan tutur bahasa yang bagi beberapa orang dikenal agak kasar. Tak banyak juga atasan yang membenci sang jumawa karena pernah menaruh dendam pada sang ayah dulunya. Dengan modal yang mantap, sang jumawa beberapa kali diikutkan dalam agenda penting karena dianggap mampu dan bisa handle beberapa project sangat penting.
Namun dibalik itu semua, hanya segelintir orang yang mau dan bisa berteman dengan sang jumawa, selain faktor arogan dan diktator, sang jumawa tidak ingin bahwa dalam circle kerjanya ada yang lebih hebat dan baik dibandingkan dengan dirinya. Baginya tidak ada teman dalam kantor ini, siapapun yang melebihi dirinya berarti siap untuk berhadapan dengannya. Ghibah dan fitnah selalu keluar dari mulutnya apabila ada yang melebihinya dari segi apapun, punya uang lebih dianggap fraud, punya mobil bagus dicap fraud, punya handphone lebih bagus juga dianggap fraud.
Sang jumawa tak pernah luput dari apapun hal terbaru, isu dan ghibah seputar kantor, seperti si A habis beli mobil baru dengan uang hasil kredit pegawai, si B membeli HP dengan menghabiskan uang bonus, atau si C berlibur ke luar kota dengan hasil pinjaman pegawai bahkan si D yang kemarin pergi ke mall dengan istri orang lain. Kemudian menceritakannya kembali ke semua rekan kantor dengan mendramatisasinya agar semua menjadi tertarik untuk mendengarkannya. Tak jarang hasil ceritanya ini membuat beberapa rekan kerja yang awalnya biasa saja menjadi membenci rekan kerja yang lain. Tidak cukup lingkungan kantornya saja namun merambah sampai ke kantor cabang yang lain dan pejabat di lingkungan kantor pusat.
Jika toxic waste hanya bersifat bahan kimia yang tidak boleh dibuang sembarangan karena dapat merusak ekosistem lingkungan, maka ini dapat disebut dengan Nuclear Waste, karena tidak dapat dibuang sama sekali dan harus dimusnahkan. Mungkin itulah yang dapat dilakukan pada sang jumawa agar sebuah perusahaan tetap terjaga kebersihannya.
Sampai saat ini sang jumawa masih bertengger pada seksi tersebut tanpa rotasi dan kembali menjadi penguasa serta diktator yang tak tergantikan, entah sampai kapan, mungkin sampai sebuah kenakalannya ter-expose dengan sendirinya ke perusahaan dan mendapatkan hukuman berat dari perusahaan nantinya.