Monday, September 18, 2017

Apa Kesah ?

Cerita ini gue alami beberapa bulan terakhir semenjak ditugaskan jauh dari kampung halaman, kurang lebih lima ratus kilometer ke arah utara kota pontianak, yaitu Kabupaten Kapuas Hulu alias Putussibau. Gak punya basic daerah sana, atau keluarga dari arah sana dan belum pernah sekalipun berkunjung ke sana menjadikan gue buta akan bahasa maupun kehidupan di sana. panik gue kambuh, pikiran gue mengawang jauh berpikir Apakah di sana ada pemakan orang ? Apakah di sana ada yang jual makanan ? Gimana gue pulangnya nanti ? Gimana kalo gue nyasar ? Gimana kalo gak ada sinyal ? Ya, gue emang agak bego kalo panik.

Jantung berdebar, perasaan mau muntah dan sakit perut bercampur aduk di bandara pagi itu, mana terbangnya pake pesawat ATR baling-baling, tambah lagi hujan deras beserta angin kencang menambah debar jantung pagi itu. Untungnya pesawat di delay dari jam delapan pagi sampe jam satu siang setelah cuaca mulai aman baru berangkat. Setelah sampe dan berbulan-bulan bekerja di sini akhirnya gue paham sedikit-sedikit dengan bahasa maupun seluk beluk kota yang jauh dari ibu kota kalimantan barat ini. Singkat cerita penugasan baru dari kantor membuat gue harus paham dengan bahasa ibu setempat, yak Customer Service (CS). Posisi dimana orang mengeluh masalah perbankan mereka sampe mengeluh masalah pribadi alias curhat. Mentor gue dulu pada saat on job training mengharuskan kami yang baru saja menjejakkan kaki di kota ini harus bisa minimal sedikit-sedikit berbahasa setempat karena disini tidak semua orang bisa bahasa indonesia, jangankan berbahasa indonesia, berbahasa melayu ciri yang menjadikan ciri khas Kalimantan Barat saja banyak yang tidak bisa.

Alhasil gue harus banyak mendengar dulu dan lebih banyak diam saat pertama kali bertugas di sini, sangat aneh bagi sebuah Bank jika CS mereka diam dan tidak melakukan Cross Selling sebuah produk. Pada saat memperhatikan teman yang berasal dari daerah setempat membuka obrolan dengan nasabah, mengobrol dan menutup obrolan, gue hanya tergamam dan sama sekali nggak paham dengan apa isi obrolan mereka, begonya lagi gue juga nyatat diam-diam dalam handphone arti dari beberapa kata atau kalimat yang umum.

Setelah beberapa minggu OJT akhirnya gue dapat Jobdesc tersendiri dalam melayani nasabah baik pembukaan atau penutupan rekening, sampe menjelaskan prosedur pengajuan kredit. Nah, masalahnya nggak semua orang yang mudah untuk diajak ngobrol, terkadang beberapa nasabah judes yang maunya ditanyain terus kaya cewek lagi ngambek dan cowonya berusaha mencairkan suasana. Nah gue teringat pernah diajarin temen dulu kalo memulai obrolan sama orang biasain pake bahasa hulu dan dimulai dengan kata "apa kesah ?" Yang Artinya "ada apa ?" Atau "ada perlu apa ?" Dan orang akan langsung bercerita apa keperluan dia. Begonya gue cuma tau "apa kesah?" Tadi tanpa mengetahui banyak kosa kata yang ada di sini. 

Gara-gara "apa kesah" tadi laah gue bengong bego ngedengerin nasabah tadi cerita sepuluh menit dan gue cuma ngangguk sama senyum teramat bego, karena satupun gue gak paham apa yang diomongkan sang nasabah. Temen dan bos gue cuma ketawa-ketawa nggak ada yang nolongin dan gue dapat pengalaman yang paling berharga kalo emang gak punya banyak kosa kata daerah lain jangan mulai percakapan dengan bahasa daerah tersebut, karena orang lain dapat beranggapan kita adalah orang setempat dan fasih berbahasa mereka, alangkah hina gue saat itu.

Share:

2 comments:

  1. Kan same yak lang artinya dengan apa kisah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa kisahnya emang sama gus, terus kelanjutan ceritanya dia yang bikin aku suram :")

      Delete

Blogger yang baik, adalah blogger yang meninggalkan komentar. So..don't be shy to comment guys !! :D